Ipotnews - Pasar valuta asing berada dalam mode menghindari aset berisiko ( risk-off ) sepenuhnya, di tengah kekhawatiran meluasnya konflik di Timur Tengah. Para trader memburu aset safe haven di pasar spot maupun option .
Laman Bloomberg melaporkan, dolar menguat terhadap semua mata uang G-10 kecuali franc Swiss dan yen Jepang pada Jumat ini (19/4). Israel dikabarkan telah melancarkan serangan balasan terhadap Iran. Indeks Spot Dolar Bloomberg naik untuk hari ketujuh dalam delapan hari.
Pasar option memperloihatkan adanya rush terhadap aset-aset yang dianggap aman. Sentimen pasar, menunjukkan bahwa para pedagang bersikap bullish terhadap franc Swiss versus euro sejak akhir 2022. Permintaan untuk option pembayaran yang lebih besar jika yen menguat terhadap dolar pekan depan, naik ke level tertinggi sejak Juli.
Pembalasan Israel, menurut dua pejabat AS, terjadi kurang dari seminggu setelah serangan roket dan pesawat tak berawak Iran. Media Iran disebutkan meremehkan insiden tersebut dalam beberapa jam setelah laporan awal.
Perkembangan ini memicu volatilitas dalam mata uang yang terkait dengan minyak. Harga minyak mentah sempat melonjak di atas USD90 per barel. Biaya lindung nilai untuk pergerakan satu minggu pada dolar Kanada naik paling tinggi dalam 15 bulan, sementara volatilitas krone Norwegia menuju kenaikan terbesar kedua tahun ini.
Greenback juga diminati pasar, dengan risiko pembalikan satu bulan untuk perdagangan Bloomberg Dollar Spot Index mendekati level tertinggi dalam satu tahun. (Bloomberg)
Sumber : admin
powered by: IPOTNEWS.COM